Blog Counter

Rabu, September 09, 2009

STOP..STOP DREAMING START ACTION

Stop Dreaming Start Action.
Pertama kali saya tertarik terjun lebih jauh ke internet adalah saat melewati rak-rak buku mengenai internet di sebuah toko buku terkenal. Saya tersihir oleh beberapa buku yang judul-judulnya mengandung kata-kata "cari duit di internet", "menambang dolar dari internet", "jadi jutawan dari internet", "cara gampang meraup uang di internet" dan sejenisnya. Tak pelak lagi, karena saya memang punya sifat "ingin tau" dan "diperparah" lagi dengan rasa "tak ingin ketinggalan", maka jadilah akhirnya saya membeli salah satu buku tersebut.
Seusai membaca buku tersebut, saya langsung merasa bahwa selama ini saya "ketiduran". Orang-orang ternyata sudah banyak yang menikmati uang dari internet. Akhirnya saya putuskan bahwa harus cepat-cepat "bangun" dan segera "mandi".
Setelah membaca beberapa buku yang diperkaya dengan browsing di internet ditambah referensi lainnya seperti koran, tabloid dan majalah, akhirnya saya menyimpulkan bahwa dunia maya itu sama saja dengan alam kehidupan nyata. Di sanalah saya menemukan situs www.formulabisnis.com dan blog www.jokosusilo.com yang terus terang cukup banyak mengilhami saya mengenai cara-cara berbisnis di internet. Seperti biasa, memang selalu ada pro dan kontra terhadap suatu gagasan. Bila kita ketik kata kunci "formula bisnis" atau "bisnis internet" misalnya di kotak search engine Google, nama Joko Susilo pasti muncul di halaman pertama. Nah, kalau kita telusuri, selain penuh puja-puji, juga tak ketinggalan caci-maki. Meski demikian, entah kenapa keputusan saya pertama adalah mempercayai Joko Susilo lebih dulu. Kenapa ?
Joko Susilo menurut saya tak hanya menggagas, tapi juga membuktikannya. Dia juga menjelaskan dengan rinci bagaimana lika-liku cara mendapatkannya. Satu hal lagi yang saya salut, beliau tidak menikmati sendiri "ilmu"nya, tapi dengan tulus membaginya kepada semua orang yang mau.
Meski pun saya yakin, teori-teori Joko Susilo bukanlah gagasan yang baru dalam dunia marketing dan motivasi, namun menurut saya beliau sudah jadi icon dalam dunia bisnis di internet. Setidaknya beliau punya blog yang ramai pengunjung yaitu jokosusilo.com, Rahasiablogging.com serta situs formulabisnis.com yang juga punya traffic bagus.

Maka sejak itu saya mendadak ingin jadi "Joko Susilo" !
Karena Joko Susilo hanya bisa menggaransi keberhasilan dengaan disiplin yang bagus, maka saya coba mengikuti langkah-langkah yang disarankan oleh beliau, meski pun sambil menyadari, 100 persen mungkin tidak bisa. Tapi saya ingin sekali mencoba.
Pertama sekali tentu saja menciptakan produk yang akan dipasarkan, yang bisa berupa barang mau pun jasa. Pertanyaan besar di langkah awal langsung menghadang : saya kan belum punya "produk" yang siap dijual. Kalau tidak punya produk, lalu apa yang menjadi "content" blog/situs saya ?
Dengan bekerja keras memeras otak, akhirnya ketemu juga sebuah gagasan. Bukankah Joko Susilo pernah bilang, memilih produk sebaiknya yang paling dikuasai. Tapi kalau tidak punya produk berupa barang ? Ada pilihan lain berbentuk produk "non barang" yakni jasa. Jasa apa ? Saya kan bukan ahli apa-apa ?
Tapi tiba-tiba saya teringat akan "kebiasaan buruk" saya mengamati perkembangan industri handphone atau HP atau telepon selular atau yang lebih sering disingkat dengan ponsel. Mengamati doang lho, bukan (harus) memiliki. Saya jadi teringat sekitar 7-8 tahun yang lalu, saat ponsel mulai booming sebagai gaya hidup masyarakat kota-kota besar. Istri saya sering ngetawain, karena saya berlangganan majalah ponsel, padahal saya tidak punya ponsel. Saya bilang, "Gak bisa beli ponselnya, majalahnya aja dulu." Waktu itu, harga ponsel memang terasa masih mahal semua. Padahal teknologinya semua masih monochrome, belum ada layar berwarna-warni. Apalagi kamera. Hehe..
Ya, kebiasaan buruk tadilah yang akhirnya saya nobatkan sebagai Stop Dreaming Start Action saya.
Kendala besar kedua yang menghadang adalah : saya tidak punya komputer ! Bah, apa lagi nih ? Bukankah Joko Susilo merekomendasikan bahwa kita harus punya komputer yang telah dipasangi internet ?
Tidak ! Kali ini saya "melawan" Joko Susilo. Masa hanya karena tidak punya komputer saja saya harus mundur. Anda pasti bisa menebak apa yang saya lakukan kemudian.
Ya, tidak ada cara lain memang saya harus memberdayakan warung internet (warnet). Di sanalah saya untuk pertama kalinya menciptakan blog. Bingung, ragu dan tidak pede sudah pasti meliputi pikiran saya saat itu. Tanya kanan dan kiri tidak ada yang tahu apa itu blog, bahkan penjaga warnet. Namun Alhamdulillah, dengan status berjuang sendiri, akhirnya tercipta juga sebuah blog yang saya beri nama sesuai dengan thema yang akan diusung. Bahagianya minta ampun, sampai-sampai saya ingin teriak sambil jingkrak-jingkrak. Padahal blog itu masih kosong melompong tanpa isi. Baru ada judulnya doang. Bahkan deskripsinya pun belum ada.
Hari-hari selanjutnya adalah memikirkan materi apa yang akan dijadikan konten blog. Sudah jelas otak saya jadi gak bisa nganggur. Saya baru menyadari bahwa tipe-tipe ponsel dari berbagai merek sangat banyak. Jujur saja, saya merasa belum sanggup mengumpulkan informasi tentang semua itu. Lalu ?
Untuk tahap awal saya melakukan "analisa kecil". Bukan survey resmi lho !
Analisa apa itu ? Menurut perkiraan saya, tidak semua pemilik ponsel mencari informasi ponsel di internet. Pemilik ponsel kategori entry level di Indonesia kayaknya rata-rata belum mau repot-repot ke internet. Maka meski pun tidak secara eksplisit, akhirnya saya putuskan bahwa blog saya hanya berisi informasi, terutama spesifikasi, tentang ponsel-ponsel baru kategori menengah ke atas. Alasan saya, sudah hampir pasti pemakai ponsel kelas ini sering mencari informasi ponsel di internet. Apa boleh buat, agak segmented memang ! Deskripsi blog saya tulis : TENTANG HANDPHONE YANG ANDA PIKIRKAN. Kenapa deskripsinya begitu ? Menurut saya, ponsel-ponsel menengah ke ataslah yang menghiasi pikiran banyak orang. Dengan demikian, blog saya pun harus menyediakan informasi tentang semua ponsel terakhir kategori menengah ke atas.
Hari demi hari, satu demi satu konten blog saya bertambah. Sampai akhirnya tak terasa mencapai puluhan posting. Nah, sekali waktu, saya mencoba "uji nyali" di mesin pencari Google dengan kata kunci yang lazim digunakan orang untuk mencari informasi ponsel. Horee... blog saya muncul, meski pun bukan di 10 urutan teratas, tapi 100 teratas. Pernah juga sih terindeks di urutan 10 teratas untuk merek dan tipe ponsel tertentu. Tapi beberapa hari kemudian "terlempar". Saya tidak sedih karena menyadari bahwa persaingan di halaman pertama memang "kejam". Tapi saya masih menyimpan kebahagiaan lain, yakni hingga sekarang postingan=postingan saya sudah biasa menghuni 10 teratas Google Blogsearch (pencarian khusus blog).
Beberapa teman yang saya informasikan secara malu-malu bahwa saya telah punya blog sederhana, rata-rata bilang "hebat". Wah, kepala saya jadi tambah gede lagi.
Ada satu kenyataan yang tidak saya duga sebelumnya. Ceritanya waktu itu di kantor saya ada penerimaan besar-besaran tenaga kerja baru. Rata-rata pintar-pintar dan banyak alumnus universitas terkenal, baik negeri mau pun swasta. Sudah tentu semuanya sarjana-sarjana "fresh graduate". Nah, di antaranya banyak juga lulusan kampus berlatarbelakang IT. Tapi dari beberapa orang yang saya tanyai dengan harapan dapat memperkaya wawasan saya, malah tak satu pun yang tahu apa itu blog. Rata-rata mengaku, istilah blog justru baru tahu dari pertanyaan saya. Katanya mereka tidak belajar blog waktu kuliah. "Bapak hebat, usia segini masih ngikutin perkembangan dunia maya. Jadi pengen punya blog deh sekarang", komentar mereka.
Lho..lho..lho.. jaman apalagi nih ? Bukannya saya sudah telat ngeblog ? Usia ? Lho, emangnya ada aturan umur maksimum dalam belajar? Sekali lagi, horee.. belakangan ketahuan, sayalah satu-satunya pegawai di kantor yang sudah punya blog. Ini suatu kebanggan tersendiri lagi, yang membuat semangat saya makin subur.
Ada satu "kenikmatan" lain yang saya rasakan "lezat" di hari-hari berikutnya. Beberapa postingan saya mendapat komentar dari beberapa pengunjung. Nah ini nih yang paling saya dambakan. Bahkan ada 2 pengunjung dari Malaysia.
Blog saya itu, terutama disainnya memang masih sederhana. Tapi saya berusaha membuat konten yang tidak sesederhana disainnya. Menurut saya, upaya mempercantik tampilannya bisa dilakukan "sambil jalan". Saya mengutamakan isinya dulu, yakni apa yang paling dibutuhkan para pencari informasi ponsel.
Sampai di sini, saya merasa sudah sukses dengan program Stop Dreaming Start Action saya. Punya blog, punya pengunjung.

SEO (Search Engine Optimization).

Meski pun saya sudah merasa "lulus" Stop Dreaming Start Action, tapi ada lagi yang mengusik pikiran saya. Akhirnya ketemu juga saya dengan pengetahuan SEO (Search Engine Optimization). Dari namanya tentu sudah jelas berarti pengoptimalan situs/blog untuk kepentingan supaya lebih mudah terdeteksi oleh mesin pencari seperti, Google, Yahoo, MSN dan lain-lain.
Menurut teori, ternyata cukup banyak cara men-SEO-kan situs/blog. Mulai dari meningkatkan jumlah pengunjung, disain, kualitas konten, keywords, dan lain-lain. Bahkan adalagi yang namanya meta tag dan registrasi di mesin pencari. Semua SEO yang pada prinsipnya sebagai upaya penyempurnaan situs/blog saya setuju. Namun untuk dua hal yang terakhir, yakni meta tag dan keharusan registrasi di mesin pencari, izinkanlah saya berpendapat sendiri.
Meta Tag.
Untuk situs/blog yang menggunakan meta tag, kalau saya jadi search engine, saya akan menganggapnya persaingan tidak sehat, karena menggunakan "doping". Itu bisa dianalogikan begini.
Misalnya ada situs/blog A yang kontennya bagus, tapi murni tanpa bantuan meta tag pada keyword-keywordnya. Di sisi lain ada situs/blog B pada kategori yang sama yang meski pun kontennya tidak lebih baik dari A namun menggunakan "meta tag" pada keyword-keywordnya. Apabila pengunjung menginput kata kunci yang sama-sama dimiliki kedua situs/blog pada mesin pencari, dan yang dimunculkan oleh mesin pencari adalah situs/blog B, itu terasa tidak adil.

Registrasi di Search Engine.
Seperti kita ketahui bersama, Search Engine (mesin pencari) sudah jelas tugasnya adalah mencari dan menyajikan informasi yang diminta pemakai. Kalau diibaratkan seorang wartawan, masa sumber berita sebelumnya harus mendaftar dulu kepada wartawan baru kemudian sang wartawan mencari di kemudian hari apabila diperlukan ? Ini tidak lucu.
Kita tidak hendak mengingkari jasa besar Search Engine di internet selama ini. Tapi dengan pemikiran-pemikiran di atas, saya (mudah-mudahan juga Anda) berharap kearifan para pemilik Search Engine untuk menempatkan meta tag dan registrasi di Search Engine bukan bagian dari SEO. Bukankah itu bukti profesionalisme Search Engine ?

Hidup SEO (Search Engine Optimization) !
Hidup kontes SEO Stop Dreaming Start Action !
Hidup Joko Susilo !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AdBrite